Rabu, 19 Juni 2013

alat gambar teknik

1. Kertas Gambar

a) Jenis Kertas
Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik adalah:
1) Kertas Padalarang
2) Kertas manila
3) Kertas Strimin
4) Kertas roti
5) Kertas Kalki

b) Ukuran Kertas
Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas gambar adalah A0.
Ukuran A0 adalah 1 m2 dengan perbandingan 2 : 1 untuk panjang : lebar.
Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A0.
Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1.
Demikian seterusnya. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada Tabel 5.1, sedangkan perbandingan ukuran kertas gambar dapat dilihat dari Gambar 5.1.

Tabel 5.1 Kertas Gambar Berdasarkan Ukuran

Seri
Ukuran Kertas
Ukuran Garis Tepi
Kiri
Kanan
A0
1.189 x 841
20
10
A1
841 x 594
20
10
A2
594 x 420
20
10
A3
420 x 297
20
20
A4
297 x 210
15
5
A5
210 x 148
15
5
 
Gambar 5.1 Cara penempelan kertas di atas meja gambar nonmagnetik

2. Pensil Gambar
Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri dari batang pensil dan isi pensil.

a) Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk
Pensil Batang
Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untuk menggunakan pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapat dilihat pada Gambar 5.2.


Pensil mekanik
Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensil mekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya 0,3 mm, 0,5 mm, dan 1,0 mm. Gambar pensil mekanik dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Pensil mekanik

b) Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan

Berdasarkan kekerasannya pensil gambar dibagi menjadi pensil keras, sedang, dan lunak.

Tabel 5.2 Pensil Berdasarkan Kekerasannya

Untuk mendapatkan garis dengan ketebalan yang merata dari ujung ke ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik garis harus dimiringkan 60° dan selama menarik garis, pensil sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari (lihat Gambar 5. 4).

Gambar 5. 4 Cara menarik garis

3. Rapido
Penggunaan rapido untuk menggambar dengan teknik tinta dianggap lebih praktis dari pada dengan trekpen. Gambar rapido dapat dilihat pada Gambar 5.5.

4. Penggaris
Penggaris yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah penggaris-T dan penggaris segitiga.

Gambar 5.6 Penggaris T dan sepasang penggaris segitiga

a) Penggaris-T
Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90°.

b) Penggaris Segitiga
Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°, 45° dan satu buah penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°. Sepasang penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa, dan garis yang saling tegak lurus.

Gambar 5.7 Cara menggunakan penggaris-T

Gambar 5.8 Cara menggunakan penggaris segitiga

5. Jangka
Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis

Gambar 5.9 Jenis jangka

Kedukukan pena tarik sewaktu menarik garis sebaiknya miring 60° terhadap meja gambar, seperti Gambar 5.10. Cara menggunakan jangka ditunjukkan pada Gambar 5.11.

Gambar 5.10 Kedudukan pena tarik saat menarik garis serta Cara menggunakan jangka

Gambar 5.11 Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung
  
6. Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus
Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapus keras. Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yang akan dihapus tepat dan tidak menghilangkan gambar yang lain, maka digunakan plat pelindung penghapus seperti Gambar 5.13.


7. Alat-Alat Penunjang Lainnya
Beberapa jenis alat penunjang gambar teknik lainnya yang kadang-kadang diperlukan dalam menggambar didasarkan sebagai berikut.

a) Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Lihat Gambar 5.14.

Gambar 5.13 Busur derajat

b) Sablon Huruf dan Angka
Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO.

c) Mal Lengkung
Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka. Dalam satu set mal lengkung ada 3 jenis mal, lihat Gambar 5.15.

Gambar 5.14 Mal lengkung

Gambar 5.15 Contoh penggunaan mal lengkung

d) Mal Bentuk
Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat digunakan mal bentuk.

Gambar 5.16 Mal bentuk geometri

8. Meja Gambar
Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja ada bermacam-macam, yaitu: daun meja dari papan nonmagnetik, papan berlapis magnet, dan kaca rayben.

Gambar 5.17 Meja gambar

9. Mesin Gambar
Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untuk memudahkan menggambar. Mesin gambar dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar lainnya seperti busur derajat, sepasang penggaris segitiga, dan mistar-T. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis mesin gambar, yaitu mesin gambar rol dan mesin gambar lengan.

Gambar 5.18 Mesin gambar lengan

Gambar 5.19 Mesin gambar rol

Istilah terkait gambar teknik : contoh gambar teknik, dasar gambar teknik, gambar bangunan, gambar bersetubuh, gambar mesin, gambar teknik bersetubuh, pengertian gambar teknik, teknik bersetubuh, teknik gambar bangunan, teknik gambar mesin, teknik mesin, teknik menggambar, teknik pengambilan gambar

Selasa, 12 Juni 2012

i have a dream

I Have A Dream (Terjemahan*)

Oleh: Martin Luther King Jr.
Seratus tahun yang lalu, seorang Amerika yang hebat, yang di bawah bayangan simbolisnya kita berdiri menandatangani Proklamasi Emansipasi. Pernyataan bersejarah ini datang sebagai cahaya mercu suar harapan kepada jutaan budak orang Negro yang telah gosong oleh api ketidakadilan yang menghinakan. Pernyataan itu datang sebagai fajar sukacita yang mengakhiri malam panjang penawanan.
Namun seratus tahun kemudian, kita harus menghadapi fakta tragis bahwa orang-orang Negro masih belum merdeka. Seratus tahun kemudian, kehidupan orang-orang Negro masih saja dilumpuhkan oleh borgol pemisah-misahan serta rantai diskriminasi. Seratus tahun kemudian, orang-orang Negro tinggal di sebuah pulau kemiskinan yang sepi di tengah lautan kemakmuran materi yang luas.
Seratus tahun kemudian, orang-orang Negro masih saja merana di pojok-pojok komunitas Amerika dan mendapati dirinya sebagai seorang terasing di tanahnya sendiri. Jadi kita datang ke sini hari ini untuk menampilkan sebuah kondisi yang memilukan. Dalam artian kita telah datang ke ibu kota negara kita untuk menguangkan selembar cek. Ketika para arsitek republik kita merumuskan kata-kata dari Undang-Undang [Konstitusi] dan deklarasi Kemerdekaan, mereka mendadatangani sebuah surat yang berisi perjanjian yang padanya setiap orang Amerika menjadi pewaris.
Surat ini merupakan sebuah perjanjian bahwa semua orang akan dijamin hak-hak kehidupan, kebebasan, serta pencarian kebahagiaannya yang tak dapat disangkal. Hari ini nyata bahwa Amerika telah gagal berkenaan dengan surat perjanjian ini sejauh terkait dengan warna kulit warga negaranya. Ketimbang menghormati kewajiban suci ini, Amerika telah memberikan cek kosong yang telah dikembalikan bertuliskan “dana tidak cukup.”
Tetapi kita menolak untuk percaya bahwa bank keadilan telah bangkrut. Kita menolak untuk percaya bahwa tidak ada cukup dana dalam lubang besar peluang bangsa ini. Jadi kita datang untuk menguangkan cek ini––cek yang akan memberikan kepada kita berdasarkan tuntutan kekayaan kebebasan dan keamanan keadilan. Kita juga datang ke tempat suci ini untuk mengingatkan Amerika mengenai kemendesakan [urgensi] yang sengit dari kata sekarang.
Ini bukanlah waktunya untuk terlibat dalam kemewahan dari penenangan atau meminum obat penenang dari faham ingin bertahap [gradualism]. Sekarang adalah saatnya untuk bangkit dari lembah pemisah-misahan yang gelap dan terkurung menuju jalan terang keadilan rasial. Sekarang adalah saatnya untuk membuka pintu kesempatan kepada seluruh anak-anak Allah.
Sekarang adalah saatnya untuk mengangkat bangsa kita dari pasir apung [perangkap bahaya] ketidakadilan rasial menuju batu padat persaudaraan. Akan fatal bagi bangsa ini bila tidak melihat mendesaknya saat ini dan mengangap remeh kebulatan tekad orang-orang Negro. Musim panas memanggang dari ketidakpuasan yang wajar dari orang-orang Negro tidak akan berlalu sampai adanya musim gugur kebebasan dan kesetaraan yang menyegarkan.
Tahun sembilan belas enam tiga bukanlah akhir, melainkan awal. Mereka yang mengharapkan bahwa orang-orang Negro perlu menghembuskan uap dan sekarang akan puas akan merasakan permulaan yang kasar jika bangsa ini kembali kepada urusannya seperti biasa. Tidak akan ada kedamaian dan ketenangan di Amerika sampai orang-orang Negro dianugerahi hak-hak kewarganegaraannya. Badai pemberontakan akan terus mengguncang landasan bangsa kita sampai hari cerah keadilan tiba.
Tetapi ada satu yang harus saya katakana kepada orang-orang saya yang berdiri di ambang pintu hangat yang menuju ke istana keadilan. Dalam poses perolehan tempat kita yang sejajar kita tidak boleh merasa bersalah dari perbuatan keliru. Mari kita berusaha untuk tidak memuaskan dahaga kita akan kebebasan dari cangkir kegeraman dan kebencian.
Kita selamanya harus melancarkan perjuangan kita di atas pesawat kehormatan dan disiplin yang tinggi. Kita tidak boleh membiarkan protes kreatif kita untuk turun menuju kekerasan fisik. Sekali lagi dan lagi kita harus bangkit menuju ketinggian agung melawan kekatan fisik dengan kekuatan jiwa.
Militansi baru yang menakjubkan yang telah melanda masyarakat Negro tidak boleh membawa kita untuk tidak memercayai seluruh orang-orang kulit putih, karena banyak dari saudara-saudara kita orang kulit putih, sebagaimana dibuktikan oleh kehadiran mereka di sini pada hari ini, telah menyadari bahwa nasib mereka terkait dengan nasib kita serta kebebasan mereka terikat secara tak terpisahkan pada kebebasan kita.
Kita tidak dapat berjalan sendiri. Dan sewaktu kita berjalan, kita harus berikrar bahwa kita akan maju terus. Kita tidak boleh mundur. Ada mereka yang bertanya kepada para penganut hak-hak sipil, “Kapan Anda akan merasa puas?” Kita tidak akan pernah puas selama tubuh kita, yang diberatkan oleh keletihan dalam perjalanan, tidak mendapatkan kamar di motel-motel di jalan raya dan hotel-hotel di kota.
Kita tidak dapat dipuaskan sejauh mobilitas mendasar orang-orang Negro adalah dari kelompok pinggiran yang kecil ke kelompok pinggiran yang lebih besar. Kita tidak dapat dipuaskan sejauh orang negro di Mississippi tidak dapat memilih [memberikan suara dalam pemilu] dan orang Negro di New York merasa bahwa dia tidak pempunyai apa-apa untuk dipilih. Tidak, tidak, kita tidak puas, dan kita tidak akan puas sampai keadilan mengalir turun bagaikan air dan kesalehan bagaikan aliran air yang besar.
Saya bukan tidak peduli bahwa beberapa dari Anda telah datang ke sini dari cobaan dan penderitaan yang hebat. Beberapa dari Anda datang barusan dari sel-sel yang sempit. Beberapa dari Anda datang dari kawasan di mana tuntutan Anda akan kebebasan meninggalkan Anda dikalahkan oleh badai penganiayaan dan diceraiberaikan oleh angin kebrutalan polisi. Anda telah menjadi veteran dari penderitaan yang diciptakan. Teruslah bekerja dengan keyakinan bahwa penderitaan yang tidak diinginkan akan mendatangkan penebusan. Kembalilah ke Mississippi, kembalilah ke Alabama, kembalilah ke Georgia, kembalilah ke Louisiana, kembalilah ke daerah kumuh dan daerah pinggiran di kota-kota kita bagian utara, dengan mengetahui bahwa entah bagaimana siatuasi ini dapat dan akan berubah. Janganlah kita terbenam dalam lembah keputusasaan.
Saya berkata kepada Anda pada hari ini, sahabat-sahabat saya, bahwa di balik kesulitan dan frustrasi saat ini, saya masih memiliki impian. Itu adalah impian yang mengakar secara mendalam pada impian orang Amerika. Saya memiliki impian bahwa suatu hari bangsa ini akan bangkit dan menjalankan makna sebenarnya dari pernyataan ikrarnya: “Kami berpegang pada kebenaran ini untuk menjadi kenyataan sendiri: bahwa semua manusia diciptakan setara.”
Saya memiliki impian bahwa suatu hari di bukit-bukit merah Georgia, para putra mantan budak dan para putra mantan pemilik budak akan dapat duduk bersama di meja persaudaraan.
Saya memiliki impian bahwa suatu hari bahkan negara bagian Mississippi, negara bagian gurun pasir, yang dipanggang oleh panasnya ketidakadilan dan penindasan, akan berubah menjadi oase kebebasan dan keadilan.
Saya memiliki impian bahwa keempat anak saya akan hidup di negara di mana mereka tidak akan dihakimi menurut warna kulit mereka tetapi menurut isi dari watak mereka.
Saya memiliki impian hari ini. Saya memiliki impian bahwa negara bagian Alabama, yang bibir gubernurnya sekarang ini dibasahi oleh perkataan menyela dan peniadaan, akan berubah menjadi situasi di mana anak-anak kecil lelaki dan perempuan kulit hitam akan dapat bergandeng tangan dengan anak-anak kecil lelaki dan perempuan kulit putih dan berjalan bersama sebagai saudara laki-laki dan saudara perempuan.
Saya meiliki impian hari ini. Saya memiliki impian bahwa setiap lembah akan ditinggikan, setiap bukit dan gunung akan direndahkan, tempat-tempat yang bergelombang akan diratakan, serta tempat-tempat yang berliku-liku akan diluruskan, dan kemuliaan Tuhan akan disingkapkan, dan seluruh daging akan melihatnya bersama.
Inilah harapan kita. Ini adalah keyakinan yang dengannya saya akan kembali ke Selatan, dengan keyakinan ini kita akan mampu meratakan gunung keputusasaan dengan batu pengharapan. Dengan keyakinan ini kita akan mampu mengubah dentingan sumbang bangsa kita menjadi simfoni persaudaraan.
Dengan keyakinan ini kita akan mampu bekerja bersama, berdoa bersama, berjuang bersama, masuk penjara bersama, berdiri bagi kebebasan bersama, dengan mengetahui bahwa kita akan dibebaskan pada suatu hari. Ini akan menjadi hari ketika semua anak-anak Allah akan mampu bernyanyi dengan makna baru, “Negeriku, untukmu, tanah kebebasan nan manis, untukmu aku bernyanyi. Tanah di mana ayahku mati, tanah kebanggan para pengembara, dari setiap lereng gunung, biarlah kebebasan berdering.”
Dan jika Amerika mau menjadi negara besar ini harus terjadi. Maka biarlah kebebasan berdering dari puncak bukit-bukit raksasa New Hampshire.
Biarlah kebebasan berdering dari gunung-gunung besar New York.
Biarlah kebebasan berdering dari sungai besar Allegheny Pennsylvania!.
Biarlah kebebasan berdering dari bebatuan bertutup salju di Colorado!
Biarlah kebebasan berdering dari puncak-puncak melengkung di California! Tetapi bukan hanya itu;
biarlah kebebasan berdering dari Gunung Batu di Georgia!
Biarlah kebebasan berdering dari Gunung Penjaga di Tennessee!
Biarlah kebebasan berdering dari tiap bukit dan gundukan tanah di Mississippi.
Dari setiap lereng gunung, biarlah kebebasan berdering. Ketika kita membiarkan kebebasan berdering, ketika kita membiarkannya berdering dari setiap desa dan setiap dusun, dari setiap negara bagian dan setiap kota, kita akan mampu mempercepat hari itu ketika seluruh anak-anak Allah, orang kulit hitam dan orang kulit putih, orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, Protestan dan Katolik, akan mampu bergandeng tangan dan menyanyikan kata-kata lagu rohani kuno orang Negro, “Akhirnya bebas! Akhirnya bebas! Terima kasih Allah Mahakuasa, kami akhirnya bebas!

Ukuran akhir seorang manusia bukanlah di tempat dia berdiri di saat-saat nyaman dan kemudahan, tetapi di mana dia berdiri pada masa-masa tantangan dan kontroversi. Teman sesama yang sejati akan mempertaruhkan posisinya, prestisinya dan bahkan hidupnya bagi kesejahteraan orang lain. Di lembah bahaya dan jalan yang mengancam, dia akan mengangkat beberapa saudara yang terluka dan terpukul ke kehidupan yang lebih tinggi dan mulia. Dr. Marthin Luther King, Jr, “On BeingA Good Neighbor in Strength to Love, 1963
*Pidato M. L. King Jr. yang disampaikan di tangga Lincoln Memorial di Washington D.C. pada tanggal 28 Agustus 1963.

Senin, 13 Februari 2012

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
baca selengkapnya di:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine

Kamis, 09 Februari 2012

materi kuliah perpindahan panas

Definisi :
Ilmu yang mempelajari tentang laju perpindahan
panas diantara material/benda karena adanya
perbedaan suhu (panas dan dingin)
Panas akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi
ke tempat yang suhunya lebih rendah.
jika mau baca lebih lanjut klik link ini:
http://tekim.undip.ac.id/images/download/PERPINDAHAN_PANAS.pdf

Rabu, 08 Februari 2012

kenangan kp






masa depan teknik mesin di indonesia

1. PENDAHULUAN

Melihat masa depan adalah sesuatu hal yang tidak mudah dilakukan dan dalam tulisan singkat ini
penulis berusaha memberikan pandangan berdasarkan pengalaman pengalaman dalam mengelola
pendidikan Teknik Mesin, bekerja langsung sebagai dosen maupun dari  kerjasama dengan industri.
Tiga makalah yang telah ditulis sebelumnya dapat diacu sebagai referensi yaitu 1. “How Should We


baca selengkapnya di link bawah ini:
http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/06/Masa-Depan-Pendidikan-Teknik-Mesin.pdf